Analisis Kemitraan antara Kelompok Tani “Karya Makmur” dengan PT. Sampoerna Bio Energi Berbasis Ubi Kayu : studi kasus di Desa Mendolo Lor Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan

Ubi kayu merupakan tanaman sumber karbohidrat ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan akan ubi kayu dewasa ini semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan ini dipengaruhi oleh diversifikasi pemanfaatan ubi kayu yang semakin beragam. Banyak perusahaan yang mengolah industrinya dengan bahan baku ubi kayu. Diantaranya industri tepung tapioka, industri kecil makanan ringan dan sebagai bahan pakan ternak dan sekarang muncul kegunaan ubi kayu sebagai bahan bakar masa depan yaitu bahan baku etanol yang akan digunakan sebagai campuran BBM, karena ubi kayu merupakan sumber energi terbarukan yang menjanjikan. PT. Sampoerna Bio Energi adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pembuatan Bio Energi yang salah satunya berasal dari ubi kayu yang kemudian diproses menjadi etanol sebagai campuran BBM. Industri Bio etanol akan dijalankan oleh perusahaan dengan petani sebagai penyedia bahan baku. Banyak keterbatasan yang dimiliki petani dalam budidaya ubi kayu untuk memenuhi standart perusahaan secara kualitas dan kuantitas, diantaranya permodalan yang terbatas, pengetahuan budidaya ubi kayu dengan produktivitas tinggi yang masih kurang , dan pemasaran yang masih belum jelas. Untuk itu perusahaan perlu menggandeng petani secara sebagai mitra kerja dengan menjalankan kerjasama yang saling menguntungkan. Perusahaan juga harus mampu membidik daerah yang benar – benar dapat dijadikan sebagai mitra kerja baik dilihat dari potensi daerah dan masyarakat atau petaninya. Kabupaten Pacitan berada pada urutan pertama di Propinsi Jawa Timur sebagai penghasil ubi kayu terbesar, yaitu mencapai 571.911 ton pertahun dan memiliki luas tanam 37.741 ha (Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan, 2007). melihat potensi inilah maka PT. Sampoerna Bio Energi menjalin kemitraan dengan kelompok tani di Kabupaten Pacitan. Keberhasilan kemitraan dapat dicapai apabila pelaku kemitraan mengetahui, sadar serta melaksanakan hak dan kewajibanya masing – masing. Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah peningkatan kesejahteraan petani setelah mengikuti program kemitraan dengan usahatani ubi kayu dan perusahaan mendapatkan ubi kayu dari petani sesuai dengan yang telah ditentukan perusahaan. Kemudian apakah pelaku kemitraan sudah melaksanakan kewajiban masing – masing dalam program kemitraan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu adanya penelitian mengenai analisis kemitraan antara petani yang tergabung dalam kelompok tani dengan PT. Sampoerna Bioenergi berbasis ubi kayu di Kabupaten Pacitan. Perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat petani terhadap Program Kemitraan Budidaya Ubi Kayu Jenis Unggul dari PT. Sampoerna Bio Energi, 2. Bagaimana hubungan hak dan kewajiban pelaku kemitraan dengan partisipasi petani dalam Program Budidaya Ubi Kayu jenis Unggul dari PT. Sampoerna Bio Energi, 3. Bagaimana tingkat kesejahteraan petani setelah mengikuti Program Kemitraan Budidaya Ubi Kayu Jenis Unggul dari PT. Sampoerna Bio Energi Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat petani terhadap Program Kemitraan Budidaya Ubi Kayu; 2.Menganalisis hubungan hak dan kewajiban pelaku kemitraan dengan partisipasi petani dalam Program Budidaya Ubi Kayu; 3. Mengetahui tingkat kesejahteraan petani dari usahatani ubi kayu setelah mengikuti Program Kemitraan Budidaya Ubi Kayu Hipotesa dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara pelaksanaan hak dan kewajiban pelaku kemitraan dengan tingkat partisipasi petani dalam program kemitraan budidaya ubi kayu jenis unggul PT. Sampoerna Bio Energi dengan petani Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (Explanatory Research). Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purposive) yaitu pada anggota kelompok tani ”Karya Makmur” di Desa Mendolo lor Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Teknik pengambilan sampel secara acak (random), penentuan responden dengan teknik random sederhana (simple random sampling). Dari jumlah anggota kelompok tani karya makmur yang berjumlah 47 petani yang homogen berdasarkan luas lahan didapatkan sampel minimal 19 petani dan dalam penelitian ini diambil 30 petani untuk mendapatkan data yang representatif. Metode pengumpulan data adalah dengan cara wawancara (menggunakan kuisioner dan indepth interview), Observasi dan Dokumentasi. Metode dalam analisis data adalah analisis deskriptif dengan pemberian skor (skoring) pada indikator partisipasi dan analisis Rank-Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara hak dan kewajiban. Hasil dari penelitian ini adalah partisipasi petani dalam program kemitraan budidaya ubi kayu jenis unggul (UJ - 5) antara kelompok tani ” Karya Makmur” dengan PT. Sampoerna Bio Energi meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Secara keseluruhan tahap partisipasi, tingkat partisipasi petani dalam mengikuti program kemitraan berada pada kategori tinggi dengan perolehan skor dilapang mencapai 31,83 dari skor maksimal 39 dan persentase 81,61 %. Partisipasi tertinggi berada pada tahap pelaksanaan kemitraan. Hal ini karena pada tahap pelaksanaan program kemitraan meliputi kegiatan yang menjadi kewajiban petani, yaitu pengerjaan lahan untuk budidaya mulai dari proses pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, penyulaman, panen, dan pascapanen. Kemudian untuk tahap perencanaan dan tahap evaluasi berada pada kategori sedang yaitu skor dilapang mencapai 8,13 dari skor maksimal 12 dan persentase 67,75 untuk tahap perencanaa. Lalu pada tahap evaluasi skor yang dicapai adalah 6,63 dari skor maksimal 9 dan persentase 73,67